[SINOPSIS] GOBLIN EPISODE 2 PART 1
SINOPSIS “GOBLIN” EPISODE 2
PART 1
By: Hana @oRange MapLe
All Pict Copyright @tvN
Previously:
Goblin bingung “Sebenarnya
apa kau ini?” Eun Tak menjawab kalau ia sudah memutuskan “Aku akan menikah dengan mu” Eun Tak
berfikir kalau Paman itu benar-benar Goblin sambil tertawa Eun Tak berkata “Aku mencintaimu” Goblin diam, Eun Tak
mengejek kalau itu kalimat yang pertama kali ia dengar. lalu Eun Tak mengajak
berkeliling dan membicarakan tentang bulan madu.
Eun Tak dan Goblin berkeliling, Eun Tak bahkan juga berselfie, Eun
Tak menuju ke gedung, dan Goblin mengikutinya dengan malas. Eun Tak sok-sok an
mengatakan kalau sepertinya ini bukan pertama kalinya ia ke Kanada, Eun Tak
berlari, Masuk ke dalam toko dan terkagum-kagum. ia menyapa Pegawai
toko dan mengatakan “Selamat Natal”
Eun Tak meminta Goblin untuk memfoto dirinya, bahkan mengajari
cara menggunakan Smartphone “Aku tahu”,
kata Goblin dengan malas, Goblin menekan memoto Eun Tak ngasal, kemudian pergi.
Eun Tak dan Goblin berjalan di bawah pohon Maple (Yeay, Blog ini!)
“Wah, ini benar-benar negara Maple” Eun Tak memikirkan kalau ia
sedang berjalan di red carpet dan merasa bangga dan bahagia. kemudian ia
melihat rambu bergambar kurcaci dan bertanya pada Goblin “Para Peri pernah kesini” jawab Goblin. ia mengatakan kalau
harusnya Ahjusshi senang karena ia sedang bersama peri “Tinkerbell” (Eun Tak bercanda) namun Goblin tak tergoda. Eun Tak
meminta kalau mereka harus punya kenangan romantis. Eun Tak bertanya nama
ibukota negara Kanada “Quebec” jawab
Goblin dengan bosan,
Kata Eun Tak “Kalau kau
menangkap daun maple yang jatuh…” lalu Eun Tak berusaha menangkap daun
Maple, namun gagal. Goblin berhasil menangkap daun Maple dan Eun Tak menyuruh
membuangnya. “Memangnya kenapa?”
Tanya Goblin “Jika kau menangkap daun
Maple yang jatuh, kau akan jatuh cinta pada orang yang berjalan bersamamu”
Goblin hanya tertawa mengejek “Apa kau
baru saja mengarangnya?”, “Tidak”
jawab Eun Tak, Eun Tak melanjutkan “Seperti
menikahi pasangannya jika menangkap bunga sakura yang jatuh” Goblin
menanyakan, bukankah Eun Tak bilang mencintai Goblin, Eun Bertanya apa ahjusshi
itu Goblin, namun Goblin mengelak. Eun Tak tetap menyuruh membuang daun itu.
Goblin bertanya, kenapa Eun Tak mau menangkapnya, “Aku sedang berjalan dengan Oppa yang imut
itu” dan menunjuk ke belakang Goblin. memang ada seorang lelaki yang
berdiri di bawah pohon maple. Eun Tak merebut daun Maple dan pergi ke
Oppa itu, kemudian berlari karena itu adalah Hantu lelaki Canada, Eun Tak
berlari, namun, Goblin mengambil jalan lain. Eun Tak kemudian berlari mengikuti
Goblin.
Mereka sampai di Hotel, Eun Tak mengatakan kalau ia takut, karena
Hantu itu menggunakan bahasa inggris. “lebih
mengerikan kalau hantu bicara bahasa inggris” Eun Tak lalu bertanya kenapa
membawanya ke hotel. “Kau bilang mau
menikah denganku?” kata Goblin, Eun Tak bertanya lagi apa dia Goblin,
Goblin bilang, “Bukan” dan menyuruh Eun
tak untuk menunggunya. Goblin akan ke suatu tempat. Tapi Eun Tak takut ditinggal
sendirian. Eun Tak mengutuk dirinya, karena ia sendirian tanpa uang dan
pasport, dengan maksud ia minta uang $10, Kata Eun Tak mereka harus menghubungi
kedutaan, “Kau bisa memanggilku, itu
lebih cepat” kata goblin dengan malas lalu pergi. Eun Tak berteriak memaki
Goblin.
Malaikat Maut sedang do café dengan teman sesama Malaikat Maut
lain, (Café nya Dal.Kom kayak di DOTS
ya…) Teman Malaikat Maut memberikan formulir jiwa yang tersesat pada Malaikat
Maut, Teman Malaikat Maut membicarakan tentang jiwa yang tersesat. “Itu adalah ulah dewa yang ikut campur
urusan manusia, manusia menyebutnya “Keajaiban” kata Pencabut Nayawa, kita
menyebutnya “Jiwa yang tersesat”.
Lalu temannya meminta selametan karena Malaikat Maut pindah rumah, “Sewa rumahnya pertahun” Jawab Malaikat
Maut, Teman Malaikat Maut kemudian bercerita tentang dirinya yang juga ingin
pindah. Ia juga bercerita kalau ia merasa lelah. temannya Malaikat Maut juga
memberitahu kalau ada gadis cantik di angkatan mereka.
Seorang pria datang dengan tergesa-gesa diikuti seorang wanita.
Mereka bertengkar namun hanya kedua Malaikat Maut yang mendengarnya. Malaikat Maut mengambil topi dan siap
bertugas, “Park Yong Won, Kim Hye Ryung,
4 Oktober 2016 pukul 2.22 pagi, meninggal karena kecelakaan mobil, itu kalian
kan?”
Malaikat Maut membawa kedua jiwa tersebut ke tempat ia bertugas,
dan memberikan teh pada sang wanita saja dan mneyuruh meminumnya. “Ini akan menghilangkan ingatanmu tentang
kehidupan” Wanita itu ragu apa dia harus melupakan segalanya, “Itu karena
sifatmu yang buruk” kata suaminya Malaikat Maut melanjutkan “Ini yang terbaik untukmu, “Melupakan adalah bagian dari
keberkahan” sang suami bertanya kenapa dirinya tidak diberikan minum, “Kau harus mengingat kejahatan yang kau
lakukan”
Malaikat Maut mengingatkan kejahatan si Suami sebelumnya, Ia
menabrak wanita bersyal merah di tengah salju dan meninggalkannya (Pria ini
yang nabrak Ibunya Eun Tak) “Kau akan
menyesal karena tak bisa minum teh ini” kata Malaikat Maut, “lalu kau akan bertanya-tanya, lalu kau
sadar kalau kau tak bisa memutar kembali waktu, ini adalah hari akhirmu,
tubuhmu akan merasa seperti tercabik-cabik dan kau akan selalu menyesali
perbuatanmu, rasa sakit itu akan ada selamanya” Sang wanita meminum teh
tersebut. Lalu pria itu minta maaf dan menyesal, namun kata Malaikat Maut “Entahlah, Bosku sangat pemarah”. Malaikat Maut menceritakan seseorang yang juga hidup dalam
penyiksaan, seumur hidup dengan kenangan masa lalu, dialah Goblin,
Goblin sedang mengunjungi Makam kerabatnya, ia mengingat laki-laki
jaman Goryeo, lelaki, kerabatnya, cucunya, dan cucunya dari cucunya. Ia
mengingat kalau ia kira kehidupannya sebuah penghargaan, tapi ternyata juga
hukuman. ia tidak bisa melupakan kematian siapapun. Ia teringat leluhur deok
Hwa Junior yang selalu mengabdi padanya sampai dewasa, dan tua, setiap malam ia
selalu merasa menderita karena keberadaan pedangnya dan ingin mengakhir
kehidupan abadinya namun tak pernah bisa.
Goblin menaruh bunga di kuburan, sementara Eun Tak ada di Hotel
berkeliling dan merasa bosan. ia menghampiri kotak surat. dan pergi
meninggalkan hotel. menuju Kuburan yang disinggahi goblin. Eun Tak melihat di
kejauhan, memegang bunga dandelion
dan meniupnya, bunga itu beterbangan. Namun
Goblin tak melihatnya, Goblin berdiri dan melihat Eun Tak makan permen. Goblin
memarahi Eun Tak dan menyuruhnya sopan. ia bertanya kenapa hanya ia yang tidak
di nisan itu, ia pamit pada kuburan lalu pergi.
Goblin bercerita tentang Hotel itu yang dulunya Goblin. Goblin
bertanya apa yang dilihat Eun tak, Eun Tak memberikan permen yang ia bilang ia
mencurinya, (Eun Tak bercanda) Goblin mengingatkan kalau Eun Tak bisa terlambat
sekolah, ternyata di Korea jam 10 Pagi. Eun Tak merasa terkejut dan tidak ingin
pulang, Namun Goblin mengantarnya ke Korea seketika, Eun Tak mengatakan kalau
itu seperti mimpi, ia bisa ke luar negeri. ia pamit dan berterima kasih. Eun
Tak berlari menuju sekolah
Di sekolah Eun Tak dimarahi oleh wali kelasnya karena keterlambatannya,
Eun Tak minta maaf. Tapi guru itu mengungkit masalah bibinya yang kasar, dan
tentang apa Eun Tak akan kuliah.
Eun Tak sedang duduk di halte pinggir jalan, Malam itu hujan, ia
membaca buku yang ia bawa dari Kanada sambil mendengarkan Radio di headsetnya,
ia memegang Daun Maple ((Suka deh, dinotice mulu, hehe)) ia
mengingat-ingat Goblin, “Di Malam yang
hujan, apa yang menjadi payungmu?, Kenangan melihat hal yang sama pada waktu
bersamaan” terdengar suara Radio, “Pertama
kalinya kalian menemukan pasangan yang cocok” Radio ini sesuai sama yang
dialami Ji Eun Tak.
Di rumah Goblin, Goblin meminta Malaikat Maut mengikuti dirinya,
Goblin berjalan melewati pintu menuju ladang bunga soba, Malaikat Maut
melakukan hal yang sama namun, ia berada di luar rumah itu, oblin kembali lagi
dan merasa aneh “Dia bahkan melakukan hal
yang Malaikat Maut anggap aneh” kata Goblin, “Siapa? melakukan apa? lakukan lagi!” kata Malaikat Maut merasa
tersaingi. “Mendekatkah” kata Malaikat
Maut di telinga Goblin, membuat Goblin kaget, Malaikat Maut meminta
mengulanginya lagi. namun Goblin menyuruh Malaikat Maut pergi. “Jangan tinggalkan aku disini” kata Malaikat
Maut kesal “Apa, apa yang tak bisa kulakukan” katanya.
Deok Hwa datang dan mengejutkan Malaikat Maut, “Kenapa kau diluar, udaranya dingin”
Deok Hwa menanyakan Pamannya, ia mau memegang Malaikat Maut namun Malaikat Maut
menghindar “Berhenti” kata Malaikat
Maut, Deok Hwa kemudian menceritakan soal keanehan rumahnya, Udara menjadi
lembab, cerah diluar, Malaikat Maut kemudian mengatakan kalau ia menginginkan
kalau Pamannya (Goblin) pergi dari rumah tersebut. Deok Hwa menyetujuinya. Deok
Hwa kemudian mengusulkan akan memanggil Malaikat Maut “Paman Penyewa rumah” ((Emang si Malaikat Maut ngga punya nama?))
Deok Hwa
melanjutkan, ia meminta kalau kakeknya datang, Malaikat Maut harus mengatakan
kalau ia hanya mampir, ini membuat Malaikat Maut pusing dan masuk ke rumah.
Eun Tak berada di depan pintu, dan berandai-andai jika ia masuk kedalam, ia langsung berada di Kanada, tapi ternyata di Toilet melihat wanita berbaju serba merah dengan dandanan menor.
membuat wanita itu terkejut. Wanita itu bertanya “Kau SMA tahun terakhir” membuat Eun Tak bertanya bagaimana ia bisa
tahu “Anak muda dengan mata tajam memakai
seragam mudah terlihat” Wanita berbaju merah menanyakan dimana rumah Eun
Tak, Eun Tak menjawab dekat, lalu memberikan Bayam, “Bukan apa-apa aku diberi seorang pria, Pulang dan makanlah dengan
keluargamu” kata wanita cantik itu lalu pergi. (Dia adalah nenek Samshin, bisa disebut dewa juga, ntah Dewa apa Heheh)
Eun Tak pulang ke rumah dan dimarahi karena terlambat pulang, anak
laki-lakinya bilang lapar, Bibi kemudian berteriak menyuruh Eun Tak memasak. “Ya ya” kata Eun Tak dengan santai
menuju dapur. di kulkas hanya ada telur dan sayur. ia berfikir kalau ia punya
bayam, Eun Tak kemudian memasak Bayam ia membuat Sushi dengan isi telur dan
tentu saja bayam tersebut.
Wanita muda, Anak bibi keluar membawa brosur yang dibawa Eun Tak
dari Kanada. sambil memanggil ibunya, “Dia
berusaha lari, aku melihat di internet, Ini kanada” katanya pada ibunya, “Apa? berikan padaku” kata Bibi Eun Tak,
Eun Tak langsung menghentikan kegiatan masaknya, dan langsung berlari menuju
Bibinya dan meminta Brosur tersebut. “Kau
berusaha lari hah? Memangnya kapan
kau pernah ke kanada, kau akan pergi kan! ini balasanmu pada keluarga kami?”
kata Bibi lalu memukul Eun Tak.
Sepupu wanita ke dapur dan berkata “Dia sangat ingin pergi” ia melihat Sushi dan ia melihat sepertinya
enak lalu memotongnya, tapi ia malah melukai tangannya sendiri. Sepupu laki-laki
Eun Tak juga ke dapur dan mengambil Sushi dan memakannya, tapi ia tersedak ((mungkin ini
balasan karena menganggu Eun Tak)) Eun Tak mengambil Brosur, dan
mengambil Sushi lalu pergi keluar, ketika Kedua sepupunya terluka.
Eun Tak duduk di tangga makan sushi sambil menangis, Eun Tak
membuka halaman Brosur itu,
Sementara Goblin di kasurnya sedang memikirkan Eun Tak, “Dia bisa mengikutiku tapi tak bisa lihat
pedangnya, sebenarnya apa kau ini” ia mengingat kata-kata Eun Tak yang
ingin menjadi pengantin Goblin. juga kata-kata Eun Tak yang mencintainya. Ia
merasa aneh. Goblin gelisah dan penasaran,
Eun Tak
berjalan di jalan bertemu Goblin. Eun Tak terkejut karena ada Goblin, Goblin
menyalahkan Eun Tak karena mengganggunya, Padahal Eun Tak tak memanggilnya,
Lalu kata Goblin, mungkin Eun tak sedang memikirkannya. “benar, kau memikirkanku kan” Lalu Eun Tak bertanya apa Goblin akan
datang jika hanya dengan memikirkannya. “Itu
tidak pasti, tapi berhati-hatilah” Eun Tak minta maaf. Eun Tak bercerita
kalau Kanada sangat cantik, ia akan merasa bahagia disana, ia sedang memikirkan itu,
otomatis ia juga memikirkan Goblin. Menurutnya Goblin memakai baju mahal, Jam
tangan mahal, punya hotel, dan segalanya, “Tapi
kenapa wajahnya terlihat sedih” Goblin bertanya apa yang dilakukan Eun Tak
selarut itu “Aku sedang menunggu bibiku
tidur, dan pulang ketika bibiku tidur” mereka mulai berbincang-bincang
sambil berjalan.
Teman Eun Tak ada di seberang jalan dan Chat pada temannya kalau
ia melihat Eun Tak bersama lelaki tua, Temannya membalas meminta ia memfotonya,
ketika akan mengklik hpnya ia terdorong dan jatuh oleh pintu mobil. Ia memaki
pintu dan kaget, ternyata tidak ada orang. Ia kaget ternganga lalu lari ketakutan.
Keesoka harinya, Eun Tak pergi ke Restoran Ayam bertemu wanita
cantik yang begitu mempesona pemilik Restoran. Eun Tak mengatakan kalau ia
mencari pekerjaan, Eun Tak memuji kecantikan Sunny, Sunny bercerita kalau sudah
lama ia tak dapat pelanggan. Sunny
sedang makan kacang. Eun Tak mengatakan kalau Sunny boleh menanyakan apa saja,
Eun Tak menceritakan latar belakang keluarganya, ia tak punya orang tua, tinggal
dengan bibinya. Sunny menceritakan tentang Lobak, dan memberikan kacang. dan
menanyakan Apa Eun Tak sekolah. Dan menyuruh Eun Tak bekerja hari itu juga. Eun
Tak langsung kegirangan, membuat Sunny terkejut. “Mungkin yang dimaksudkan ahjusshi restoran ayam ini”
Pada malam hari Eun Tak duduk di tangga memegang Nametagenya
dengan girang, ia berencana memberitahukan pada Goblin, Ia memikirkan Goblin,
Tapi Goblin tak datang. Eun Tak menyalakan lilin dan meniupnya. Eun Tak
berbalik dan melihat Goblin makan daging mahal dengan lahap (Kekekeke…. Ada
suara serigala, jadi bikin aku ngakak) Eun Tak mengatakan kalau
Goblin makan daging mahal tapi tak mau memberikan uang padanya, Goblin
menanyakan Eun Tak harus menelpon jika ingin bertemu, dan jangan memikirkannya,
tapi kata Eun Tak ia tak memikirkan Goblin. ia kemudian bercanda tentang masa
depan mereka dan berkata “Aku
mencintaimu” Goblin kesal lalu pergi.
Goblin pulang ke rumah dengan kesal, Malaikat Maut melihatnya dan
gayanya menunjukkan kalau Goblin itu gila ((Hahahahah)) Malaikat Maut bersiap tidur dan menggeser selimut dengan hati-hati
takut membuatnya kusut.
Goblin datang tiba-tiba membuat Malaikat Maut terkejut. dan hanya
menanyakan bajunya apakah bagus. “Untuk
siapa” Dengan pura-pura girang Malaikat Maut mengatakan kalau bajunya bagus,
Goblin merasa bajunya tak bagus. Goblin kembali
mengganggu dan menanyakan apa bagus dia memgang CD atau LP, “anak anak jaman ini mendengarkan lagu dari
file” (Kekekeke
Kecele Goblin) Goblin membuang CD
nya ngasal. Ia kembali mengganggu Goblin Membawa lukisan, tapi Malaikat Maut
menyuruhnya keluar.
Ketika Malaikat Maut telah tidur ditutupi selimut, Goblin datang
mengganggu kembali, dan membuka selimutnya, Malaikat Maut Posisi tidurnya seperti mayat “Kau tidur seperti ini?” Jawabnya, “Kenapa? Posisi ini membuatku nyaman”
Goblin melanjutkan, “Jangan, Apa kau
Mayat? Mau diambilkan bunga?” Malaikat Maut meringis “EEh, biarkan aku tidur” keesokan harinya Malaikat Maut telah
didandani seperti nenek dengan Showercap dan selimut bunga-bunga. “Aku akan menghancurkanmu” katanya dengan kesal.
Goblin sedang tertawa di dapur mengaduk minumannya, Malaikat Maut
datang dan Goblin menyakan apa yang dilakukan Malaikat Maut, "Cuciannya sudah kering" Malaikat Maut mengangkat jemuran sambil bersenandung “Pakaian Goblin sangat kuat, tahan lama dan kuat” sambil
menarik-narik karet Celana boxer Goblin, menggoda Goblin ((Hahahah…
ngakak gueh)) Goblin menyuruhnya berhenti “Ini
lagumu kan? ini membuatku terpesona” Malaikat Maut kemudian mengambil Celana
Boxer Goblin dan melemparkannya ke Bak cucian dan bersenandung “Pakaian Dalam Goblin kotor, bau dan sangat
kotor” sambil memegang celana Goblin dan menutup hidung. Goblin
memperingatkan Malaikat Maut, “Kenapa
menyanyikan lagu tentang celana dalam” Goblin bilang suruh berhenti. Malaikat
Maut meneruskan di telinga Goblin “Apa
kau lelaki sejati?” Membuat Goblin marah. “Aku bilang HENTIKAN!” Malaikat Maut tersenyum mengejek dan
meninggalkan Goblin.
Next Part :
>>> Sinopsis Goblin Episode 2 part 2
Komentar
Posting Komentar