[SINOPSIS] GOBLIN EPISODE 1 PART 1
Oleh: Hana Jannah @ oRange MapLe
“Ketika kekuatan yang kuat tersentuh oleh dunia yang fana, Mereka menjadi Goblin, Sebilah pedang yang berlumuran darah dari pertempuraan yang tak terhitung jumlahnya… yang dipengaruhi oleh kekuatan percikan darah miliknya… Hanya sang pengantin wanita yang bisa menarik pedang itu,setelah pedang ditarik, semua akan berubah menjadi abu, dan kedamaian akan terwujud, …….”
Seorang
nenek paruh baya sedang bercerita pada wanita muda bersyal merah, yang mendengarkan
hanya tertawa, menganggap nenek itu sedang bergurau. “Hei, mengapa kau tertawa”
nenek marah. “Para Goblin sedang mencari pengantin wanitanya…” kata wanita itu
melanjutkan sambil tertawa mengejek “Yang ternyata adalah aku… begitu kan?” merasa
diejek sang nenek berkata kalau di zamannya ia disukai banyak pria. Lalu nenek
sadar, dan mengatakan harusnya ia tidak bilang begitu pada orang tua tunggal,
“kau ini kejam” sahut wanita.
“kejam?
berapa potongan harga yang aku berikan padamu untuk sayuranku ini” karena
memang nenek itu pedagang kelontong pinggir jalan. “laki-laki yang
meninggalkanmulah yang kejam” sambung nenek. tapi menurut wanita cerita itu
bagus, romantis, namun tragis, mencari pengantin hanya untuk membunuh dirinya
sendiri. Wanita itu menemukan Cincin hijau diantara dagangan nenek.
Wanita itu kemudian
pamit dan berterima kasih telah bercerita padanya. namun nenek menghentikan
langkah wanita. sambil menatap tajam “Saat kau berada di antara kehidupan dan
kematian buatlah permintaan dengan sungguh-sungguh, sang pencipta mungkin akan
mewujudkan permohonanmu…”
Sementara di
tempat lain tahun 1986, seorang Pria berjalan santai, berhenti di depan sebuah
rumah. seorang anak laki-laki keluar dari dalamnya, dan menghadang anak itu,
“aku tak akan melakukannya jika jadi kau, jika kau lari ke rumah sekarang kau
akan tambah sengasara” anak lelaki bertanya siapa dirinya, apa orang korea,
“sekarang giliranmu, katakan dengan lantang” kata pria itu sambil memindahkan
pot bunga.
Pria itu melanjutkan
lagi “kau mengadopsiku jadi anak, rawat aku dengan baik minta tolong pada
ibumu” Namun anak itu menyuruh pria minggir “meski luka kecil kau tak akan mati,
tatap mata mereka dan katakanlah” kata pria itu “Hei kau ini siapa? kalau aku
terluka kau akan tanggung jawab?” dengan tenang pria itu berkata akan
mematahkan tulang orang tuanya demi anak lelaki itu,
pintu
terkuak pria muda ayah angkat anak lelaki keluar sambil mengumpat, dan
menendang pot dan jatuh tersungkur. si pria memberikan makanan dan menyuruh
berangkat ke sekolah. bahkan memberikan kunci jawaban ujian matematika. “siapa
sebenarnya kau ini?” tanpa menjawab pria pun pergi.
“dia adalah
air, api, angin... cahaya kegelapan, dan dulu dia adalah seorang manusia.
Orang-orang memanggilnya… Malaikat Pelindung”
Flashback Jaman Jeoseon
Sebuah peperangan, seorang prajurit membunuh lawannya dengan mudah, sekali tebas, dan darah mengalir. “Dia, sang pejuang tangguh”
Sebuah peperangan, seorang prajurit membunuh lawannya dengan mudah, sekali tebas, dan darah mengalir. “Dia, sang pejuang tangguh”
Jendral
Prajurit Kim dan tentaranya pulang dari peperangan dengan senang disambut
rakyat. anak buah prajurit menyuruh membuka gerbang, namun kata pengawal mereka
harus melepaskan pakaian perang itu perintah raja. Anak buah marah, dijawab
pengawal “Kim Shin Penghianat, lepaskan baju perangmu” prajurit dan semua
tentara melepaskan pakaian perang dan senjata. lalu pengawal meyuruh berlutut,
ini perintah raja. anak buah prajurit marah. “mengapa dia berkhianat, apa kau
gila, kami sudah berperang dan menang, inikah balasannya?”
sekolompok
pemanah bersiap memanah para tentara itu. “Lepaskan senjatamu dan berlututlah”
Prajurit Kim membuka pedangnya. “aku akan bertemu Yang Mulia Raja,
menyingkirlah, kalau kau menghalangiku kau akan mati” tim pemanah langsung
menghujani rombongan itu dengan panah. Anak buah Kim marah dan mengatakan kalau
mereka baru kembali dari peperangan yang mematikan.
Pintu
gerbang terbuka, Jendral Kim menyuruh anak buahnya diam di tempat dan melangkah
masuk. Seorang Ratu muda Anggun Bijaksana menyambutnya, dan Sang Raja muda di
tahtanya.
“Yang mulia
mengatur rakyatnya, dan mereka bilang Yang mulia dikendalikan Prajurit, Kim Shin”
kata Seorang menteri memprovokasi Yang Mulia Raja. “Kekuatannya menjadi ancaman
keluarga kerajaan, anda harus mengaturnya dengan tegas” tambahnya,
“Dengan
mudahnya dia tahu, bahwa pedangnya mengancam nyawanya, dia tidak menyadari
bahwa pedang itu yang paling tajam mengancam nyawanya”
kata Yang
Mulia, Jendral Kim harus berhenti melakukan perlawanan apapun, “kalau kau
berhenti aku akan membebaskan keluargamu, tapi jika kau tetap melawan, aku kan
membunuh keluargamu” Sang Ratu berpihak pada jenderal “Lakukan Jendral, aku
baik-baik saja. jika akhirnya memang begini aku paham itu adalah nasibku.
jangan berhenti Lawan Yang Mulia”
Jendral
kim melangkah, Yang Mulia Raja memerintahkan agar semua anggota keluarganya
dibunuh, termasuk sang Ratu,
Menteri menyuruh Pengawal agar membuat Jendral Kim berlutut, pengawal menebas kaki Jendral hingga berlutut. Anak buah Jendral datang, “Yang Mulia. apa anda tak takut pada sang Ilahi” menteri memerintahkan untuk memenggal para penghianat. Pengawal bersiap memenggal Jendral Kim, Namun ia melawan, Jendral Kim memerintahkan anak buahnya untuk menghabisi nyawanya, ia memberikan pedang untuk membunuh dirinya, Anak buah kim menusuknya dengan pedang, Menteri menyuruh membuang jasad Jendral di Hutan agar dimakan binatang buas. dalam kedaan tertusuk jendral melihat adiknya, Sang Ratu. Ratu menangis…
Para
pengawal menaruh jasad Jendral Kim di Sebuah Padang rumput, dan berdoa semoga
Jendral beristirhat dengan tenang. “Jangan berdoa, tidak akan ada yang
mendengar” umpat Jendral Kim dalam hati. dan Jendral Kim mati dengan pedangnya
Sendiri.
Seoul, 1998
Seorang Pria
berbaju serba hitam berjalan santai, menyeberang jalan, dialah sang Malaikat Maut. Tiba-tiba datang sebuah mobil dan Ia melihat mobil namun tak lantas lari, ia ditabrak mobil tersebut.
Tapi hanya mobil yang rusak parah. pemilik mobil keluar sambil mengumpat. dan
terkejut hanya mobilnya yang rusak. “Kau siapa?, Kau ini apa?” Pria itu
berbalik dan menatap matanya berkata “kau baru saja menabrak babi hutan” dan
menghilang. Seseorang datang dan menayakan keadaanya ia menjawab “Aku menabrak babi
hutan” seakan terhipnotis pria yang ditabraknya,
Orang-orang
kaget di bagasi mobil ada mayat wanita. Seorang wanita panik karena dirinya ada
di bagasi, padahal jiwanya diluar. Datanglah Malaikat Maut membaca profil
wanita itu. “Hwang Mi Young, 25 tahun, Lahir 3 April 1973, meninggal 1 Februari
1998 jam 8.32 pagi, penyebab kematian sesak nafas, ini anda kan?"
Malaikat
Maut membawa wanita ke sebuah tempat kuno dan memberi teh penghilang ingatan.
“kalau aku tidak meminumnya apa yang terjadi?” Malaikat Maut menjawab “kau akan
menyesal”
Malaikat
Maut membersihkan gelas dan bersiap pergi, sementara di luar Goblin sedang
berjalan. Malaikat Maut melihat Tokaebi “Goblin” begitu juga sebaliknya, diseberang
tembok Goblin mengejek “Malaikat Maut, Aneh sekali topi yang kau pakai" ( :-D ) Malaikat
Maut mendengus kesal.
Goblin
sampai di rumahnya, disambut kakek tua (anak buahnya) “Tuan, sudah 20 tahun tapi
anda tetap tampan, Bagaimana kabar anda?" (logatnya mirip jaman jeoson) kakek
bersama cucunya yang masih kecil. “Dia tidak benar-benar tampan” kata cucunya
(Deok Hwa) “Kau pasti Deok Hwa, aku akan menjadi pamanmu atau Hyungmu” kata
Goblin.
“Konyol
sekali! kau terlihat aneh!” ejek Deok Hwa. Kakek memarahi deok Hwa dan minta
maaf karena Deok Hwa tidak sopan, selama ini Deo Hwa merupakan putra yang
dimanja. karena satu-satunya Cucu lelaki dari 4 generasi.
Goblin
mengatakakan kalau Ada seorang Pria di Jaman Jeoson, yaitu leluhur Deok Hwa
karena sangat mirip. Deok Hwa malah mengejek dengan kasar. “Hei paman, kenapa
kau tak sopan pada kakekku? kau mau mati?” Kakek memarahi Deok Hwa.
Flashback Jaman Jeoson
Seorang
kakek (generasi anak buah Jendral) datang dengan cucunya di kuburan Prajurit
Kim. (Mirip dengan Deok Hwa kecil masa kini) “Hamba minta maaf, selama ini hamba sakit keras” ia merasa
sebentar lagi akan mati dan memberi tahukan kalau cucunya akan melayaninya.
“Kau memanggil pedang ini Tuan, kek?” tanya cucunya. Lalu kilat menyambar, dan
terdengar suara Sang Dewa,
“Jiwa
pengikutmu yang mengikutimu, namun darah musuhmu di pedangmu, yang juga
keturunan para dewa, selamanya kau akan hidup, dan melihat orang yang kau
cintai mati. kau tak bisa melupakan merek. ini penghargaan, namun juga hukuman,
hanya Pengantin perempuan yangyang bisa mencabut pedang, lalu kau akan damai”
Jendral
Kim hidup kembali, dan pergi ke Istana, ia menemui menteri, menteri terkejut
melihat Jendral Kim Shin hidup kembali, Kim Sin mencekik menteri, kemudian
menuju kuburan Raja dan mengatakan kalau ia sudah terlambat.
Kim Shin
menuju Ladang Soba melihat anak kecil menangisi kuburan kakeknya dan mengatakan
kalau Anak buahnya yang meninggal adalah hukumannya yang pertama. anak kecil
berlutut pada Kim Shin. “Aku akan melayanimu mulai saat ini, itu permohonan
kakek sebelum meninggal” Kata Kim Shin dirinya penuh dengan balas dendam dan
tidak peduli dengannya,
mereka
berdua ada di sebuah kapal, mereka mengatakan kalau pemandangannya indah. anak
kecil melihat awak kapal sedang makan dan merasa lapar, Kim Shin memberi makanan,
anak itu menolak, lalu goblin membagi makanan menjadi 2, karena Kim Shin
menyuruh kemudian anak itu memakan dengan lahap.
Tangan Kim
Shin mengeluarkan kunang-kunang. para awak kapal datang dan akan membuang anak
itu, juga meminta barang yang dia bawa,
Kim Shin menyuruh melepaskan anak itu, tapi mereka malah membuang anak kecil
itu ke laut. Kim Shin marah “Apa kau tahu apa yang terjadi pada manusia yang
biadap, mereka diadili oleh sang Ilahi” diikuti badai yang besar. seseorang
sadar kalau Kim Shin adalah Tokaebi (Goblin). Kapal pun rusak, anak tadi
berhasil hidup di tolong Goblin, Goblin membelah kapal menjadi 2 dengan pedang
yang menyala.
Flashback
End
Seoul, 1998
Goblin
berada di atas gedung minum bir dan ia bisa mendengar semua yang terjadi di
dunia. Ia mendengar wanita bersyal merah ditambrak mobil, diambang kematiannya
ia minta tolong. Goblin mendengarnya, “Jika di Dunia ini ada Dewa, kumohon
tolong aku”
Goblin turun
menemui wanita itu, dan mengatakan kalau prinsipnya tidak mencampuri kehidupan
manusia, wanita itu tetap minta tolong “Tolong setidaknya demi bayiku” dan
wanita itu meninggal. Goblin menggunakan kekuatannya dan wanita itu hidup lagi.
Sang Malaikat Maut datang namun terlambat, wanita itu tidak jadi meninggal.
Wanita
bersyal melahirkan bayi, para arwah bergosip kalau bayi itu adalah pengantin
goblin. ada tanda lahir di pundak Eun Tak.
8 Tahun kemudian,
Eun Tak
berumur 8 tahun dan hari itu ulang tahunnya, dia tidak meminta kado yang mewah,
“Hanya kue ulang tahun, dan meniup lilin mengajukan permohonan” Eun Tak melihat
anak anjing dan mengelusnya, namun itu adalah arwah anak anjing karena ibunya
tak bisa melihat anak anjing. ibunya menatap dengan heran.
1 tahun kemudian,
Eun tak pulang sekolah dan mengatakan kalau nilai
ulangannya bagus, hari itu hari ulang tahunnya, ibunya telah duduk disana dengan kue dan lilin. namun tiba-tiba Eun Tak sadar kalau
itu hanya jiwa ibunya (Ibunya meninggal) Eun Tak bertanya apa ibunya sudah
meninggal, ibunya mengangguk.
Arwah ibunya
mengatakan kalau mayatnya di rumah sakit, dan bibinya akan datang, ia menyuruh
Eun Tak memakai Syal, lalu meminta Eun Tak pergi ke rumah nenek toko Toserba.
“Mulai sekarang jangan menatap para arwah” tapi ia senang karena bisa melihat
arwah ibunya. ibuny pun demikian. Ibunya
permisi harus pergi sekarang “Aku mencintaimu Eun Tak” Ibunya pun menghilang,
Eun Tak menangis.
kemudian ada telpon dari rumah sakit memberi tahu ibunya, Eun tak memakai Syal merah lalu berangkat. ia berjanji pada dirinya sendiri untuk tak memohon permohonan.
Arwah
ibunya pergi ke nenek Samshin di jembatan (Usut- punya usut nenek ini ternyata seorang Dewa)
dan mengingat kejadian 9 tahun lalu, ia juga berterima kasih pada nenek. dan
memohon untuk menjaga Eun Tak. Arwah ibu Eun tak pergi.
Eun
Tak keluar rumah dan melihat pria berpakaian serba hitam ‘Sang Malaikat Maut’.
“Paman siapa?” Malaikat Maut heran anak itu bisa melihatnya “Kau, Apa kau bisa
melihatku?” Eun Tak kaget.
Next:
Komentar
Posting Komentar